PENGERTIAN WEB HOSTING

Apa yang dimaksud dengan Web Hosting :
Web Hosting adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi menampilkan layanan jasa atau produknya di web / situs Internet salah satunya adalah IndoGlobalWeb yang menawarkan jasa WebHosting Terbaik.

Siapa saja yang membutuhkan Web Hosting :
Seperti telah dijelaskan diatas, setiap orang ataupun perusahaan dapat menyewa tempat atau memanfaatkan jasa web hosting ini, didukung dengan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini maka pemanfaatan jasa web hosting merupakan sarana alternatif yang handal untuk: Promosi, Menyebarkan Informasi, Berjualan, Layanan Publik sampai dengan sekedar tempat untuk menumpahkan isi hati yang kelabu ke dalam buku harian berbasis web (blog: web log) akibat ditinggal kekasih semuanya dapat kami bantu dengan layanan IndoGlobalWeb yang terbaik.
Mengapa Perlu Web Hosting :
Kecepatan menyebarkan informasi tentang Jasa, Produk, Layanan Publik dan lainnya merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan bisnins perorangan atau perusahaan, dan kami IndoGlobalWeb hadir untuk kebutuhan anda tersebut,
Contoh Pertama : di Indonesia hanya dengan kurang lebih Sepuluh Ribu Rupiah dalam waktu satu jam penuh, dengan tidak meninggalkan rumah dan hanya bermodalkan koneksi telepon rumah dari TELKOM, anda dapat menjelajah DUNIA dan memperoleh berbagai informasi, contohnya IndoGlobalWeb menawarkan paket WebHosting hanya dengan harga Rp. 7.500,- anda sudah mendapatkan webHosting yang power full.
Contoh kedua: Seorang mahasiswa kedokteran, dengan dana yang terbatas, untuk mengantisipasi membeli buku kuliah kedokteran yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah, dapat dengan mudah memperoleh informasi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui situs web, dan ini menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan untuk menyediakan layanan web site guna memajukan pendidikan. Bahkan seorang dosen sebaiknya memiliki web site, jika anda membutuhkan jasa kami, maka IndoGlobalweb akan membantu apa yang anda butuhkan.

Kapan anda membutuhkan Situs Web :
Disaat anda ingin memasarkan produk atau jasa melewati batas kabupaten, propinsi, negara, samudra dan benua, disaat anda ingin orang lain memperoleh informasi yang benar mengenai hal-hal kemanusiaan, disaat anda ingin menyebarluaskan pengetahuan demi kesejahteraan sesama manusia, disaat anda ingin melakukan transaksi bisnis yang memudahkan pelangan anda menjangkaunya dari sebuah vila tempat peristirahatan dengan privasi yang tinggi, disaat itulah anda membuthkan layanan web hosting, IndoGlobalWeb ada kapanpun anda membutuhkan layanan tersebut.
Dimana menyewa Web Hosting :
Ratusan bahkan ribuan penyelenggara jasa web hosting, ada dapat memulainya dengan mencari dari mesin pencari google atau yahoo, beberapa penyedia jasa layanan web hosting di indonesia, salah satu yang terbaik dan termurah yaitu IndoGlobalWeb.
Teknologi apa yang digunakan :

Salah satu teknologi yang digunakan adalah fail over hosting, teknologi ini memungkinkan layanan anda tetap online 24 jam karena dudukung oleh beberapa server komputer yang secara otomatis akan menggantikan tugas server komputer yang mengalami kerusakan, dan itu yang dilakukan IndoGlobalWeb demi kenyamanan dan kepuasan costumer kami, juga menyediakan layanan Back Up data anda tiap harinya secara otomatis.
Bagaimana cara Memiliha Web Hosting :
Untuk memilih jasa WebHosting terbaik sesuai kebutuhan anda, pertama anda harus mengetahui apa kebutuhan anda, pilihlah space web hosting sesuai kebutuhan, dan jangan lupa memperhatikan harganya, kedua, jika target pengunjung web anda nantinya sebagian besar berada di indonesia maka pilihlah webhosting dengan server di indonesia atau biasa di sebut IIX, dan jika target pengunjung web anda sebagian besar berada di luar indonesia maka anda dapat memilih web server dengan lokasi di USA, dan kami menyediakan kedua pilihan yang anda butuhkan...
artikel kutipan wikipedia indonesia yang telah kami perjelas untuk kebutuhan informasi anda

Websites
Sebuah tempat yang berada dalam World Wide Web:WWW dimana homepage sebuah individual atau kelompok b...
Debian
Salah satu distro Linux, dari websitenya saja (.org), tampak kalau distro ini sebetulnya tidak menge...
Hit
Tekan. Jumlah kunjungan oleh netter yang terjadi pada sebuah halaman website.
Cache Folder
Disebut juga Temporary Internet Files Folder adalah tempat penyimpanan sementara file-file dari webp...
Common Gateway InterfaceWireless Hotspot

Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz (802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB.
Wireless Hotspot

Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. Jaringan nirkabel menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer dengan akses point dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz (802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB.
Arti istilah Webmaster dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut






Orang yang bertugas untuk mengurus suatu situs. Orang tersebut setidaknya harus mampu menguasai bahasa HTML beserta beberapa aplikasi pendukung dalam pengelolaan situs tersebut. Pekerjaan dari webmaster ini diantaranya adalah sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap pembangunan suatu situs termasuk dalam perawatannya (maintenance) berikut sebagian atau seluruh halaman web pada suatu situs. Biasanya, email dari webmaster ini dimunculkan hampir pada setiap halaman dari situs tersebut. Jika tidak berhasil menemukan email address webmaster, salah satu cara lain adalah dengan mengontak postmaster.


Telusuri | Sempurnakan | Edit terakhir 16-Mei-2005 13:53:57 oleh jajang











mSQL
miniSQL, sebuah subset SQL dan RDBMS, ditulis oleh David Hughes. mSQL sangat populer di antara para ...
cgi-bin
Nama yang umum digunakan untuk direktori di server web dimana program CGI disimpan. Sebuah direkto...
Authorization
Proses untuk pengecekan apakah seseorang atau sistem berhak memasuki sistem lainnya. Proses ini bias...
Authentication
Adalah proses:process dalam rangka validasi user pada saat memasuki sistem:system. Nama dan password...






Disingkat CGI. Penghubung berbagai aplikasi ke halalaman web. Teknologi ini sangat berjasa terciptan...

Apa yang dimaksud dengan Hosting?
Hosting (disebut juga Web Hosting / sewa hosting) adalah penyewaan tempat menampung data-data yang diperlukan oleh sebuah website dan sehingga dapat diakses lewat Internet. Data disini dapat berupa file, gambar, email, aplikasi/program/script dan database.
Pengertian Hosting dapat dianalogikan sebagai contoh berikut; sebuah website di ibaratkan sama dengan kios/ruangan di Mall.
Manajemen Mall menyewakan ruangan, infrastruktur, listrik, telepon dan fasilitas lainnya agar orang-orang dapat membuka usaha. Setiap kios pengelolanya dapat berbeda, dekorasinya berlainan dan beroperasi masing-masing dengan caranya sendiri. Dalam hal ini kios atau ruangan yang disewa tentu mempunyai batasan ruangan (mis: 10m x 7m) dan maksimum adalah besarnya gedung Mall tersebut.
Perusahaan Hosting seperti IdeBagus menyediakan hardware, jaringan (infrastruktur), email (telepon), dan sebagainya agar anda dapat membuka/membuat website. Server (gedung Mall) kami dihuni oleh banyak pelanggan, masing-masing pelanggan mempunyai batas penggunaan diskspace (batasan ruangan) dan tentu saja setiap pelanggan mengoperasikan websitenya masing-masing.



Arti istilah Web server dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut






Suatu program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol tersebut.


Telusuri | Sempurnakan | Edit terakhir 22-April-2005 01:17:40 oleh sri




Istilah lain yang mungkin terkait







Server
Komputer:computer yang bertugas sebagai pelayan jaringan:network. Server mengatur lalu lintas data d...
Web
Suatu sistem di internet yang memungkinkan siapapun agar bisa menyediakan informasi:information. Den...
WebTV
Penulisan lain dari web tv.
weber
adalah satuan SI untuk memperoleh unit fluks maknetis (disingkatWb).
Server side
Script yang diolah di server. Di dalam hal web server, (1)Script tersebut diterjemahkan oleh serve...





"Open Source Software" (OSS), menurut Esther Dyson (1998), didefinisikan sebagai perangkat lunak yang dikembangkan secara gotong-royong tanpa koordinasi resmi, menggunakan kode program (source code) yang tersedia secara bebas, serta didistribusikan melalui internet. Menurut Richard Stallman (1998), budaya gotong royong pengembangan perangkat lunak itu sendiri, telah ada sejak komputer pertama kali dikembangkan. Namun ketika dinilai memiliki nilai komersial, pihak industri perangkat lunak mulai memaksakan konsep mereka perihal kepemilikan perangkan lunak. Dengan dukungan finansial yang kuat -- secara sepihak -- mereka membentuk opini masyarakat bahwa penggunaan perangkat lunak tanpa izin/ lisensi merupakan tindakan kriminal.
Tidak semua pihak menerima konsep kepemilikan tersebut di atas. Richard Stallman (1994, 1996) beranggapan bahwa perangkat lunak merupakan sesuatu yang seharusnya selalu boleh dimodifikasi. Menyamakan hak cipta perangkat lunak dengan barang cetakan merupakan perampasan kemerdekaan berkreasi. Semenjak pertengahan tahun 1980-an, yang bersangkutan merintis proyek GNU (GNU is Not Unix) -- dengan tujuan memberdayakan kembali para pengguna (users) dengan kebebasan (freedom) menggunakan dan mengembangkan sebuah perangkat lunak. Proyek ini memperkenalkan konsep copyleft yang pada dasarnya mengadopsi prinsip copyright, namun prinsip tersebut digunakan untuk menjamin kebebasan berkreasi. Jaminan tersebut berbentuk pelampiran source code, serta pernyataan bahwa perangkat lunak tersebut boleh dimodifikasi asalkan tetap mengikuti prinsip copyleft. Konsep dari proyek GNU ini lebih dikenal dengan istilah "free software".
Prinsip-prinsip free software tersebut memiliki banyak kesamaan dengan OSS. Namun menurut Richard Stallman (1998), free software lebih menekankan pada hal hakiki yaitu kebebasan mengembangkan perangkat lunak. Sedangkan menurut Eric S. Raymond (2000), OSS lebih menekankan aspek komersial seperti kualitas tinggi, kecanggihan, dan kehandalan. Dengan demikian, konsep OSS diharapkan lebih menarik perhatian pelaku bisnis, investor, dan bahkan para raksasa perangkat lunak. Bahkan Esther Dyson (1998) memperkirakan, bahwa raksasa seperti Microsoft pun akan memperhitungkan serta memanfaatkan OSS, seperti halnya mereka memanfaatkan internet.
Konteks pembahasan tulisan ini ialah posisi kelompok negara yang sedang berkembang dalam memanfaatkan OSS. Negara seperti ini terkadang diobok-obok oleh lembaga-lembaga dunia seperti International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) dengan penunggangan agenda-agenda lain secara terselubung. Penunggangan tersebut umpamanya berupa pemaksaan sepihak, terhadap pengertian konsep Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan demikian, yang secara tidak langsung mereka telah menuduh masyarakat kita sebagai pembajak, pencuri, tidak bermoral, tidak menjunjung nilai etika, dan sejenisnya. Perlu diingatkan bahwa negara kita bukan satu-satunya surga perangkat lunak tidak berlisensi. Hal ini sudah mendarah daging di seluruh Asia. Kita hanya kalah melakukan public relation dalam hal pura-pura aktif melakukan pemberantasan. Bahkan di sebuah negara Asia Tenggara yang konon sudah "maju" dan "beradab", ditemukan perangkat lunak tanpa lisensi secara melimpah ruah.
<<>>
Cikal Bakal Tradisi OSS
Sekilas telah terungkap perihal manfaat dari OSS serta potensi penyelesaian problema yang dihadapi oleh dunia ketiga. Namun selain tidak trivial, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pengadopsian OSS tidak berjalan mulus di semua sektor. Bagian ini akan mengkaji rangkaian peristiwa yang pernah terjadi milenium yang lalu di Indonesia pada umumnya, dan Universitas Indonesia pada khususnya. Banyak kejadian pada saat tersebut yang tidak terdokumensi secara sistematis, sehingga pembahasan ini semata berdasarkan catatan pribadi (Samik-Ibrahim, 1998a, 2000a, 2000b). Namun, diharapkan sudah cukup untuk memberikan gambaran perihal rangkaian kejadian pada saat tersebut.
Hingga 1970an, perangkat keras komputer berbentuk main frame atau mini yang dikelola oleh sebuah tim yang eksklusif di dalam sebuah "ruang kaca" yang steril. Populasi komputer secara keseluruhan sangat sedikit berhubung harganya sangat mahal. Pemeliharaan instalasi komputer dipercayakan kepada agen pemasok (supplier), sehingga supervisi kepemilikan perangkat lunak dapat dilakukan secara relatif ketat. Walau pun demikian, terkandang para pemasok tersebut meminjamkan perangkat lunak tanpa seizin pemilik lisensi.
Tahun 1980an ditandai dengan kemunculan komputer Apple II berbasis 6502 /1 MHz dengan opsi tambahan prosesor Zilog Z80/ 2 MHz. Komputer ini menggunakan media penyimpanan disket yang mudah digandakan, sehingga memudahkan pendistribusian perangkat lunak Public Domain (PD) mau pun Shareware. Namun, media disket ini pun menyebabkan kehadiran perangkat lunak tanpa lisensi yang sering diberi istilah perangkat lunak bajakan.
Pola penggunaan perangkat lunak tersebut dilanjutkan pada saat kehadiran PC berbasis Intel 8088 (16 bit/ 4.77 MHz/ PC/MS-DOS), serta work-station unix berbasis Motorola 68k (32 bit). Jika sebelumnya bentuk pendistribusian dalam bentuk biner, pada sistem berbasis unix juga disertakan source code dari program tersebut. Selain dengan media magnetik, pendistribusian juga mulai dilakukan melalui jaringan secara online (ARPAnet), atau pun secara batch (usenet) dengan newsgroup seperti comp.source.unix, alt.source, dan sejenisnya. Penyertaan source code dan pendistribusian melalui jaringan ini merupakan cikal bakal tradisi OSS.
Tema penelitian bidang ilmu komputer pada era 1980an ini mencakup pemodifikasian dan pem-porting-an perangkat lunak jenis PD. Motivasi penggunaan PD ini tersebut bukan berdasarkan moral, melainkan kepraktisan belaka yaitu meneruskan/ mengikuti trend penelitian di luar negeri. Beberapa perangkat lunax yang digunakan pada waktu itu seperti GCC Compiler untuk Unix, UUCP, CNEWS 2.11, X.400 ean, Silicon Compiler, Cross Compiler (Modula 2, Pascal), UIUC Notes, dan lain sebagainya.
<<>>
Proses Pemasyarakatan Linux di tahun 1990an
Menjelang akhir 1980an and awal 1990an, hadir perangkat PC yang cukup canggih (i486) yang dilengkapi sistem operasi seperti SCO Xenix dan SCO Unix. Selain stabil, sistem operasi tersebut mendukung berbagai jenis perangkat keras dan perangkat aplikasi bisnis. Namun, kekurangan dari sistem tersebut diantaranya lisensi yang mahal sehingga kembali menjadi sasaran "pembajakan". Selain itu, tanpa penyertaan source-code berakibat sistem operasi tersebut sulit dimodifikasi/ fine tuning.
Pada tahun 1991, Linus Torvalds memperkenalkan kernel Linux melalui newsgroup "comp.os.minix" yang disambut secara oleh komunitas programer. Namun tidaklah demikian sambutan dari kalangan dunia usaha, berhubung kernel tersebut masih kurang stabil serta tidak didukung oleh perangkat asesoris yang memadai. Setahun kemudian, bung Paulus Suryono Adisoemarta dari Texas, memperkenalkan distribusi SLS dengan kernel versi 0.9 kepada masyarakat Indonesia. Sayang sekali, versi tersebut pada saat itu masih memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam mendukung perangkat keras seperti ethernet board dan serial board. Pada tahun 1994, penulis memperkenalkan distribusi Slackware dengan kernel versi 1.0.8 kepada masyarakat akademika di Universitas Indonesia. Distribusi ini sudah mendukung TCP/IP serta X11R4. Slackware menjadi populer dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang ada :-). Secara bersamaan, Linux mulai digunakan pada salah satu mesin operasional IPTEKnet, yaitu MIMO.
Bersamaan dengan pengenalan distribusi ini, Internet komersial mulai hadir di Indonesia. Sustainable Development Network Indonesia dapat dikatakan merupakan merupakan proyek pertama (1994) yang menggunakan Linux di luar komunitas riset/ pendidikan. Distribusi yang digunakan ialah Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1 Gbyte disk, serta leased-line ethernet 10 Mbps ke IndoInternet. Setahun kemudian (1995), IndoInternet berhasil diyakinkan untuk mulai mengadaptasi sistem Linux. Sistem pertama yang digunakan untuk operasional merupakan router dengan tiga ethernet board (kakitiga.indo.net.id) yang digunakan untuk mensegmentasi intranet mereka. Selain itu, sistem pendaftaran domain ".ID" pun (nomad.extern.ui.ac.id), menggunakan mesin Linux.
Tanda-tanda aktivitas Linux pun mulai bermunculan serentak di mana-mana pada tahun 1995 tersebut. Bung Bambang Nurcahyo Prastowo memperkenalkan distribusi S.u.S.E 4.4.1 (kernel 2.0.29) pada masyarakat Yogyakarta. Sebuah milis Linux pernah dirintis pada tahun 1996, namun gagal karena kekurangan inersia. Setahun berikutnya, dapat dikatakan sebagai tahun kebangkitan Linux Indonesia. Sebuah milis kembali terbentuk, yang diikuti oleh berbagai InstallFest, lokakarya, seminar, serta publikasi berturut-turut di media KompuTek, Mikrodata, dan InfoKomputer. Kelompok Pengguna Linux Indonesia (KPLI) pun menjamur di berbagai kota di Indonesia. Perlu dicatat dan ditekankan, bahwa kegiatan tersebut berkembang di luar UI dan IndoInternet. Bahkan dapat dikatakan, kontribusi UI dalam memasyarakatkan Linux: "nyaris tak terdengar".
<<>>
Faktor Sukses
Kesuksesan Linux di Indonesia merupakan sinergi dari sekurangnya empat faktor yang akan diungkapkan berikut ini. Pertama, diperlukan provokator yang bertugas memperkenalkan sistem Linux melalui milis, seminar, dst. Yang bersangkutan ini tidak harus seorang pakar Linux atau pun terlibat langsung di lapangan. Provokasi ini akan berpengaruh positif terhadap opini masyarakat. Sebaliknya, sifat kepriyayian -- seperti asyik bermain sendiri di menara gading -- berpotensi sebagai faktor penghambat penyebaran Linux.
Kedua, pendekatan tidak cukup satu arah bottom up atau pun top down, namun harus ada timbal balik antara keduanya. Provokasi sehebat apa pun tidak akan bermanfaat, jika tidak ada "bahan bakar" (dukungan) yang cukup. Sebagai ilustrasi, masa inkubasi Linux di FUSILKOM UI mau pun di IndoInternet mendapat dukungan penuh baik dari pihak management mau pun dari para pengguna, termasuk partisipasi dari para mahasiswa. Harus juga disadari bahwa tidak semua gagasan akan sukses, dan tidak semua kejadian dapat diprediksi secara presisi sejak awal.
Ketiga, harus ada motivasi jelas dan kuat, dan bukan hanya sekedar retorika serta semboyan kosong. Linux menawarkan solusi murah meriah, yang mendapatkan sambutan positif dari para kelompok generasi muda yang pragmatis. Motivasi awal penggunaan Linux di UI semula hanya sebagai terminal X11 yang murah meriah, sedangkan di IndoInternet digunakan sebagai server internet (httpd, ftpd, dan smtpd) alternatif.
Terakhir, suasana dan event yang mendukung. Linux mulai marak pada tahun 1997 seiring dengan peningkatan kepopuleran internet di Indonesia (pra krismon). Inersia yang cukup akan membangkitkan reaksi rantai. Semakin banyak yang menggunakan Linux berarti semakin sedikit yang tidak menggunakan. Populasi pengguna linux yang banyak akan menarik pengguna yang lebih banyak lagi. KPLI yang muncuk dibentuk di sebuah kota dapat mendorong proses pembentukan KPLI di kota berikutnya. Selain itu, pengembangan Linux ini mendapat dukungan teknis secara gotong royong melalu milis.
<<>>
Pembahasan
Pada perioda 1991 - 1994, kegiatan penyebaran Linux kurang mendapatkan sambutan. Dalam kondisi demikian, provokasi secanggih apa pun tidak akan banyak berpengaruh. Baru mulai 1994, motivasi penggunaan Linux ialah alternatif terminal X11 yang murah meriah. Setahun kemudian, Linux bahkan mulai digunakan secara operasional di sebuah penyelenggara Internet komersial. Selama 1994 - 1997 ini, momentum penggunaan Linux dalam keadaan sangat kritis yaitu: memiliki peluang sama untuk sukses atau pun gagal. Dukungan institusional (top down) dari Universitas Indonesia dan IndoInternet membantu menstabilkan momentum ini, namun tidak sampai menjadi faktor utama kesuksesan Linux di Indonesia! Justru, motor dari kesuksesan Linux ialah para profesional muda yang terjun ke bidang Internet pasca 1997.
Sayang sekali, gerakan OSS ini baru berhasil di lingkungan teknis, yang biasanya kurang tertarik untuk menggunakan OSS untuk keperluan bisnis. Diperlukan usaha ekstra untuk memajukan sektor office automation ini. Masalah ini tidak dapat hanya diatasi secara bottom-up. Dukungan pimpinan dibutuhkan untuk mendorong pengurangan secara bertahap penggunaan perangkat lunak yang dianggap tanpa lisensi sah. Dukungan top-down ini perlu ditunjukkan dengan mengangkat CIO (Chief Information Officer) yang memiliki komitmen terhadap OSS. Tidak dapat dipungkiri, bahwa usaha ini membutuhkan pengalokasian sumber daya manusia dan biaya yang tidak sedikit. Diperlukan pula unsur kolaborasinya karena banyak hal yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Dukungan secara grass-root/ bottom-up akan membantu terbentuknya Masyarakat Digital Gotong Royong (MDGR). yang bersifat tidak formal.
Jika negara-negara yang sedang berkembang ini memanfaatkan OSS, dengan sendirinya berarti tidak menggunakan perangkat lunak yang berlisensi. Menurut I Made Wiryana (1998), inisiatif penggunaan OSS dapat dimulai oleh para pendidik bidang teknologi informasi. Harapan mulia ini berpotensi untuk menjadi solusi "win-win" untuk semua pihak. Tak lupa penulis mengingatkan -- terutama kepada diri sendiri -- bahwa para musuh-musuh OSS pada umumnya tidak akan tinggal diam menyaksikan kesuksesan gerakan OSS ini. Mereka akan mencoba secara sistematis untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah mereka genggam. Mereka pun tidak akan henti-hentinya menjelek-jelekkan OSS, seperti menuduh tidak handal, tidak terjamin, tidak dipelihara, dst.

Share on Google Plus

About smk

0 comments:

Post a Comment